Pengikut

Kamis, 29 Maret 2012

curhatan hari ini

Hari ini tanggal 29 maret 2012.
jam 21.57 hari yang sangat melelahkan.dari kekampus pagi siangnya jalan kedepok sama septi,hery,dan febri.
sayangnya icha dan nduti tidak ikut.mungkin kalo ikut suasana jadi seru.hehehe
malam ini saya menginap di rumah septi untuk menemani septi dirumahnya karena dia sendirian dirumahnya.
sebenarnya saya tidak enak sama septi karena saya nginep dirumahnya tapi dia memperbolehkan saya untuk menggunakan fasilitas yang ada dirumahnya.
yah walaupun saya masih kangen sama rumah dan mama tapi saya harus tetap semangat.utung besok saya bisa pulang ya walaupun besok full jamnya dari pagi sampai siang :)
mumpung masih kuliah dan muda semangat dan cita-cita harus dicapai sebelum kita tua nanti.
semoga masalah,dan tugas-tugas dapat terselesaikan sampai saya PI(penulisan ilmiah :)

sekian :)

Rabu, 21 Maret 2012

Tentang N.G.Crew :)



























Siapa sih N.G Crew itu?artis?anak populer?anak pejabat?penyanyi?
bukan semuanya.yang jelas N.G crew itu adalah suatu perkumpulan dari anak 2db20 yang diciptakan sekitar bulan januari.
ada andry(qhetoy),adit(yoyo),asti,resta,resti,dwi(nyai),febri(nenek),echy(saya :) ),indah,engel.
sebenarnya kita semua itu bukan genk yang hanya main sama orang2 itu aja.kita semua bebas berteman dengan siapa saja.ada icha(riesa),nduti(fitri),hery,septi,bustan,bachtiar,chandra,hugo,puput,bagus,danar,reza,ic,fahmi,rendy(teman saya),rendy,faisal,prima,indah dan lain-lain.
itu semua baru beberapa dari anak 2db20 dan dari teman2 yang lain.kita semua juga punya sahabat dari kelas terdahulu dan komunikasi tetap terjalin.
semoga kita selalu kompak ya teman :)

sekian :)

Raisa-Serba Salah@Live Indonesia Internasional Motor Show dan Java Jazz Festival 2011


ini dia video raisa saat dia menyanyikan lagu serba salah di salah satu acara Live Indonesia Internasional Motor show


ini dia video raisa yang berjudul serba salah di acara java jazz festival 2011
cek this out

Curhatku

Sampai sekarang saya belum dapat pacar
memang saya tidak cantik,putih,tinggi,pintar,bersuara bagus dan lemah lembut.
tapi memang terkadang saya bersyukur masih bisa makan dengan enak tidur dengan enak masih bisa sekolah sampai saya kuliah dan masih menikmati namanya menggunakan ponsel atau laptop.
manusia memang diciptakan Allah itu berpasangan tapi sampai kapan saya harus seperti ini?
sering saya melihat teman-teman saya bersama dengan pasangannya dan saya selalu berharap Allah mengabulkan saya.kenapa jodoh saya tidak dekat-dekat?
mungkin kesabaran tinggi dan kedewasaan itu perlu banget untuk mendapatkan pujaan hati.toh suatu saat nanti saya juga akan mendapatkan jodoh.


sekian :)

Makalah Demokrasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).

Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam pelaksanaanya, banyak sekali penyimpangan terhadap nilai-nilai demokrasi baik itu dalam kehidupan sehari-hari di keluarga maupun masyarakat.

Permasalahn yang muncul diantaranya yaitu:

- Belum tegaknya supermasi hukum.

- Kurangnya partisipasi masyarakat dalam kehidupan bermasnyarakat, berbangsa dan bernegara.

- Pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.

- Tidak adanya kehidupan berpartisipasi dalam kehidupan bersama (musyawarah untuk mencapai mufakat).

Untuk mengeliminasi masalah-masalah yang ada, maka makalah ini akan memaparkan pentingnya budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, penulis menyusun makalah ini dengan judul “BUDAYA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”.

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Memaparkan masalah-masalah yang timbul yang diakibatkan penyimpangan dari nilai-nilai demokrasi dalam kehidupa sehari-hari.

2. Memaparkan sejumlah sumber hukum yang menjadi landasan demokrasi

3. Memaparkan contoh nyata penerapan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Batasan Masalah

Karena banyaknya permasalahan-permasalahan yang timbul, maka makalah ini hanya akan membahas tentang pentingnya budanya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam keluarga maupun masyarakat, berbangsa dan bernegara.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar makalah ini dapat dipahami pembaca, maka penulis membuat sistematika penulisan makalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisikan latar belakang mengenai pengertian demokrasi, identifikasi masalah yang ditimbulkan oleh pelanggara terhadap nilai-nilai demokrasi, tujuan dibuatnya makalah, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II TEORI BUDAYA DEMOKRASI

Teori Budanya Demokrasi berisikan pengertian demokrasi, landasan-landasan demokrasi, sejarah perkembangan demokrasi dan penerapan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan serta saran-saran.

BAB II

TEORI BUDAYA DEMOKRASI

2.1 Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

2.1.1 Menurut Internasional Commision of Jurits

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyar dimana kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah rakyat.

2.1.2 Menurut Lincoln

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people).

2.1.3 Menurut C.F Strong

Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.

2.2 Landasan-landasan Demokrasi

2.2.1 Pembukaan UUD 1945

1. Alinea pertama

Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.

2. Alinea kedua

Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

3. Alinea ketiga

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan dan kebangsaaan yang bebas.

4. Alinea keempat

Melindungi segenap bangsa.

2.2.2 Batang Tubuh UUD 1945

1. Pasal 1 ayat 2

Kedaulatan adalah ditangan rakyat.

2. Pasal 2

Majelis Permusyawaratan Rakyat.

3. Pasal 6

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

4. Pasal 24 dan Pasal 25

Peradilan yang merdeka.

5. Pasal 27 ayat 1

Persamaan kedudukan di dalam hukum.

6. Pasal 28

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

2.2.3 Lain-lain

1. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi

2. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM

2.3 Sejarah dan Perkembangan Demokrasi

Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat.

Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.

Penerapan Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari

Di Lingkungan Keluarga

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

- Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;

- Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;

- Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;

- Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.

Di Lingkungan Masyarakat

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

- Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;

- Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;

- Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;

- Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;

- Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.

Di Lingkungan Sekolah

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

- Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;

- Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;

- Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;

- Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;

- Sikap anti kekerasan.

Di Lingkungan Kehidupan Bernegara

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

- Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;

- Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya;

- Memiliki kejujuran dan integritas;

- Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;

- Menghargai hak-hak kaum minoritas;

- Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;

- Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

K

Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudanyakannya.

Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.

Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.

Saran

Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha dari semua warga negara. Yang paling utama, tentu saja, adalah:

1. Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi.

2. Mempraktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya.

Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar dari pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih baik dibandingkan kita. Dalam usaha mempraktekan budaya demokrasi, kita kadang-kadang mengalami kegagalan disana-sini, tetapi itu tidak mengendurkan niat kita untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari kehari. Suatu hari nanti, kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
  2. http://dondsor.blogster.com/demokrasi_dan_Konstitusi.html
  3. Abdulkarim, Aim, Drs, M.Pd. 2004 “Kewarganegaraan untuk SMP Kelas II Jilid 2”. Bandung: Grafindo Media Pratama.
  4. Wijianti, S.Pd. dan Aminah Y., Siti, S.Pd. 2005 “ Kewarganegaraan (Citizenship)”. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
  5. Dahlan, Saronji, Drs. Dan H. Asy’ari, S.Pd, M.Pd. 2004 “Kewarganegaraan Untuk SMP Kelas VIII Jilid 2”. Jakarta: Erlangga.

narasumber by : http://nursetiawanti.wordpress.com/2008/06/04/makalah-demokrasi/

Nama : Desyana Tiara
Kelas : 2DB20
Npm : 31110870

Sabtu, 10 Maret 2012

Raisa Termotivasi Dengan Karya-karya BIA

BIA Goes to Campus Bandung 2011 yang dihelat di ITENAS menghadirkan bintang tamu pendatang baru di industri musik tanah air. Dia adalah Raisa Andriana. Gadis muda berparas cantik ini berencana akan mengeluarkan album perdananya dari Universal Music Indonesia bulan depan. Single-nya yang berjudul "Serba Salah" sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Raisa membawakan tiga buah lagu, diantaranya "Serba Salah" untuk menghangatkan suasana di ITENAS sebelum sesi seminar dibuka.

Raisa yang sempat ngetop lewat situs YouTube ini, mengaku sangat tertarik dengan inovasi. Menurutnya, kita tidak akan pernah bisa maju kalau kita tidak berinovasi. " Atau mungkin kita hanya ngikut-ngikutin orang aja. Kita bakalan di situ-situ juga. Bakal dapet hasil yang segitu-segitu juga. Tapi kalo kita berinovasi, kita berani bikin sesuatu yang baru, sesuatu yang lain, itu bakal bikin kita dapet result yang luar biasa juga" jelas Raisa.

Raisa menambahkan dalam album yang direncanakan dirilis pada bulan depan, Raisa lebih berusaha untuk membuat kualitas vokal yang berbeda dengan yang lain, dengan cara menyanyikan lagu-lagu yang berbeda dari yang lain. Untuk album pertamanya, Raisa merasa belum ingin terlalu berbeda dengan yang lain karena ingin memperkenalkan dirinya terlebih dahulu kepada masyarakat. Sesungguhnya, Raisa dan bandnya mungkin bisa dikatakan berbeda dengan band-band yang lain. Dengan vokal Raisa yang menjadi ciri khasnya sendiri, akan menambah warna musik baru di industri musik Indonesia.

Gadis yang sedang mengenyam bangku kuliah pada semester 6 di salah satu perguruan tinggi swasta ini menuturkan acara BIA sangat bagus, kerena berdampak positif. "Tadi saya sempet liat-liat barangnya lucu-lucu. Karena anak muda daripada melakukan hal-hal yang negatif kan ini positif banget. Memacu kreatifitas juga. Bisa memicu semangat kompetisi, dalam hal yang positif tentunya. Jadi terpacu gitu kalo ngeliat orang berinovasi," ujar Raisa.

http://www.blackxperience.com/index.php?page=events-detail&aeid=1919

Raisa Andriana, Antara Kuliah dan Nyanyi


Penyanyi pendatang baru Raisa Andriana tengah sibuk dengan jadwal manggung yang padat. Namun hal itu tidak sama sekali mengganggu kuliahnya.

"Saat ini lagi mau nyusun skripsi. Aku sih masih bisa jalani dua-duanya. Kompakan saja sama manajemen aku," ujar Raisa, di Sentul, Kamis, 19 Januari 2012.

Raisa merasa jurusan marketing yang diambilnya bakal berguna untuk dia sebagai penyanyi. "Berguna lebih di konsep. Karena aku pengin dikenal sebagai penyanyi yang bisa nyanyi. Enggak yang seksi-seksi. Jadi penonton suka suara dan suka caraku bernyanyi," tutur wanita berusia 21 tahun ini.

Selain menyelesaikan kuliah, Raisa pun berharap bisa mengenal negara yang ditempatinya saat ini. "Explore Indonesia dulu dalam waktu dekat," doa Raisa.

Di tahun ini, Raisa juga menjanjikan sesuatu yang berbeda di penampilan panggungnya tersebut. "Tengah tahun pengin sesuatu yang baru," tutup Raisa tanpa menyebutkan lebih rinci.

Nama Raisa meledak setelah membawakan lagu Serba Salah. Lagu dan video klip tersebut menjadi yang terbaik versi Rolling Stone Indonesia pada 2011. Ia resmi dikontrak Universal Musik Indonesia (UMI) pada Maret tahun lalu.

Raisa Andriana

Serba Salah,Apalah(Arti Menunggu),Could It Be.itu adalah 3 singel hits andalan dari cewek yang lahir 06 Juni 1990(Atau kita sebut dengan Raisa/Raisa Andriana)
saat ini saya sedangkan mengidolakan Raisa.selain suara yang bagus dan juga berparas cantik dia juga menomer satu kan kuliah dan selalu akrab dengan keluarganya terlebih lagi dia dekat dengan sang ibu karena menurut Raisa sang ibu juga dulu pernah merasakan seumuran dengan Raisa dulu.
single Could it Be ini adalah single Raisa yang ketiga setelah Apalah(Arti Menunggu)yang menceritakan tentang pertemuan pertama dan mulai ada getar-getar cinta
di video klip Could It Be ini Raisa meminta para followers di twitter untuk mengiri foto-fotonya yang bersama dengan Raisa maupun cinta pertama sang followers.
ada banyak foto yang Raisa dapat dan Raisa akhirnya hanya mengambil beberapa foto saja yang akan dicompile dan di jadikkan video clip yang diluncurkan saat hari valentine tanggal 14 februari 2012 dan bekerja sama dengan yahoo indonesia.
dan lebih enaknya lagi Raisa mengajak dinner untuk pemenang dari kontes surat cinta untuk Raisa di hari valentine dan ada beberapa pemenang yang bisa dinner dan melihat langsung Raisa secara dekat.

Sekian....

The Rising Stars 2012




Banyak prestasi yang berhasil mereka raih di tahun 2011, itulah mengapa kami memprediksi empat orang pelaku seni ini akan mencuri perhatian di tahun 2012. Salah satu yang akan mencuri perhatian adalah Raisa.

Raisa Andriana. Mimpi yang Jadi Kenyataan Memiliki karakter suara berat dan vibra yang tebal, tidak salah jika penyanyi berusia 21 tahun ini diprediksi menjadi the rising star 2012, apalagi album perdananya yang berjudul Raisa, sukses di pasaran.

“Untuk mencapai semua itu, aku terus berusaha belajar dan berkembang, karena yang aku jual adalah nyanyiku ini. Kalau aku lebih sering latihan, kualitas bernyanyiku bisa berkembang lebih baik, yang insyaAllah bisa memuaskan semua pendengar,” ucap wanita kelahiran 6 Juni 1990.

Menjadi penyanyi merupakan impian Raisa sejak kecil. Tidaklah mudah untuk mewujudkan impiannya itu, salah satu cara yang dilakukan Raisa dengan mengirimkan demo album dari satu label musik ke label musik lain, tampil di pensi (pentas seni) dan manggung dari kafe ke kafe.

“Sekitar 2 atau 3 kali aku mengalami penolakan dari label musik. Kecewa dan bertanya dalam hati, kenapa sih? Apa yang salah denganku, kenapa aku selalu mengalami penolakan? Ketika sudah sampai sini, aku flash back ke belakang, berpikir toh perjalananku ke depan nanti masih jauh lebih berat, jadi semua itu adalah pembelajaran yang bagus buat perjalanan karierku. Daripada mudah di awal tapi kaget ketika menjalaninya, buat apa? Lebih baik susah di awal, mudah kemudian,” ucap bungsu dari 2 bersaudara ini.

Terkait apa yang sudah diraihnya, wanita yang memiliki rambut panjang ini menjawab belum cukup puas, karena masih banyak yang ingin ia tuangkan di tahun 2012 nanti. “Kita tidak pernah tahu apa yang telah direncanakan Tuhan, karena itu jangan pernah menyerah saat mengalami penolakan,”ucap Raisa, yang mempunyai target di 2012 untuk merilis album di Asia dan mengeluarkan singel dengan bahasa Inggris


Raisa Andriana: A new crooner

Posting video clips on YouTube might be a new way to cruise to instant stardom, but newcomer Raisa Andriana took the classic path to enter the music industry.

Raisa Andriana: JP/NurhayatiRaisa Andriana

She is a familiar face on YouTube. Her official channel has several videos she has uploaded since 2008. She has sung a number of covers of songs of various singers, including US R&B musicians Brian McKnight, John Legend and Whitney Huston.

Some of the songs, she said, were uploaded as requested by her friends.

“People thought that I was someone who was found after performing on YouTube, but no, I was not suddenly found,” she said.

The 21-year-old girl said she started singing with a band during her senior high school years when she was 16 years old.

Raisa said she often hung out with Asta Andoko, a guitarist from RAN band long before they became famous. The friendship grew into a partnership when Asta offered Raisa a chance to go to the next level: making an album.

“I still sang with my band after RAN released their album. In 2009, I met Asta again and he wondered why I hadn’t made an album. He said, ‘Do you want me to make you an album?’” Raisa said, recounting the day when the door to the music industry opened wider to her.

She attributed credit to radio stations, which allowed her voice heard by a wide range of music listeners.

Her first single, “Serba Salah”, was launched by a number of radio stations across the country in 2010, raising curiosity among listeners as to the singer of the song.

“People started asking, ‘Who is the singer?’ But we could not afford to make a video clip yet,” she said.

The idea of posting a video clip to YouTube came to the rescue.

Raisa said a video clip featuring an acoustic version of the song that was made in Asta’s bedroom. It has had 120,000 hits since it was first uploaded.

Early this year, she finally launched her debut album under the Universal Music Indonesia label with the help of Asta, Ramadhan Handy and Adrianto Ario Seto from Soulvibe band.

Performing on a big stage before huge audiences is no longer a distant dream.

Raisa got a chance to perform in three big festivals – Java Jazz, LA Lights Indiefest and Java Soulnation — this year. Most people knew her songs when sang at the recent Java Soulnation Festival 2011.

Her soulful voice filled the air as she sang “Serba Salah” (All wrong) and “Apalah Arti Menunggu” (What’s the waiting for). The audience sang loudly along with her. She also sang Brian McKnight’s “Back to One” wholeheartedly.

During the performance, Raisa fulfilled a promise she made earlier on Twitter and Facebook to give an exclusive preview on her latest video clip, “Apalah Arti Menunggu”. It was her second video clip after the launch of her debut single video clip. Both video clips along with some others are available for viewing on her YouTube channel, Raisa6690.

“I am very nervous, you know, not knowing whether you will like it,” she told the audience, adding that the song talks about a girl who finally gives up after waiting in vain for the love of a man.

Raisa delivered a lively performance in the festival. Wearing a green mini-dress accentuated with a black belt and an elbow-length glittery blazer, she enthusiastically made small jumps on her high heels when feeling excited.

The audience was excited every time she showed off her high voice, which sounds nice and friendly to the ears when she hits the right keys.

She did not only entertain the audience with her singing performance, but also interacted with them with her cheerful and chatty manner.

She told them Asta taught her to get the confidence to create songs and she wanted to share the skill with them.

“There is one thing required to make a song: inspiration,” she said, adding that performing in front of such huge audience had inspired her a lot.

She asked the audience to throw four random words to her and she – for the first time in her stage life – played a keyboard and directly sang a completely new song. There was no doubt that she really enjoyed the gig that evening.

After the performance was over, she admitted that she and her band member were a bit nervous before they got to the stage because they only had a few rehearsals.

“Behind the stage, I always told band that we would have fun and do our best to get across our message to the audience,” she said.
JP/Nurhayati

Raisa said her penchant in music appeared when she was a 3-year-old toddler.

“I was born in 1990, the time when Disney became very popular here. My mother said I sang Disney songs and my favorite one was ‘A Whole New World’ in Aladdin,” she said.

Ambitious mothers today may rush to singing competitions or courses when they recognize their children’s talent, but Raisa said her mother was not a kind of person who pushed her to join contests.

She said she was the one who figured out her passion in singing and decided to pursue the dream.

“My family just let me flow. In making the album, I took care of everything on my own, including meeting with the producer.

“I only told my mother when the process was about to begin. She was surprised, but very much supported me,” she said.

She might have fallen in love with music since she was little, but music is not her only passion in life.

The student at Bina Nusantara University who takes marketing as her major also has an interest in interior design.

“I have many dreams, but singing has always been one of them. I study marketing to get communication and advertising skills, which are interesting to me because I am a talkative person,” she said.

Raisa wrote seven of the 10 songs on her first album and hopes to write all the songs on her next album. She refused to mention her favorite song on the first album, saying that all of them were her babies.

Although her first album is comprised of pop songs, she said she was very much influenced by the R&B genre. Her list of favorite local soloists includes Afgan Syah Reza, Marcell Siahaan and Dira Sugandi, but her number one favorite international artist is – as you may have guessed – Brian McKnight.

Collaborating with musicians from various genres will not be a problem for her, Raisa said.

“I love singing and want to sing, so if I get a chance to do it, I will take the chance and sing the song with my style,” she said.

Raisa said her next focus will be taking a vocal course to polish her technique and giving more attention to her skill in song writing.

“When I made my first album, I only wanted to sing and nothing else, but now I want to have a balance in singing and song writing. I want to write many songs that reflect me.”



http://www.thejakartapost.com/news/2011/11/13/raisa-andriana-a-new-crooner.html(narasumber)