Pengikut

Minggu, 03 April 2011

Film Pocong 2

Pocong 2 adalah sebuah film horor Indonesia yang diproduksi oleh Sinemart dan dibintangi oleh Revalina S. Temat dan Ringgo Agus Rahman. Film ini muncul pertama kali di bioskop pada tanggal 28 Desember2006. Film Pocong direncanakan akan diproduksi tahun 2007, namun, Lembaga Sensor Film melarang film ini disedarkan, oleh sebab itu, Sinemart mempercepat jadwal produksi film Pocong 2. Sinemart juga mempercepat produksi untuk merilis 3 film dalam satu tahun, sehingga pada tahun 2006, Sinemart merilis film Jomblo, Mendadak Dangdut dan Pocong 2.
Film ini disutradai oleh Rudi Soedjarwo, cerita ditulis oleh Monty Tiwa yang keduanya juga membuat film Pocong yang dilarang beredar. Film ini dibintangi oleh Revalina S. Temat, Ringgo Agus Rahman, Dwi Sasono, Henidar Amroe dan Risty Tagor.
Film ini berkisah tentang wanita bernama menceritakan tentang dua wanita yang bernama Maya, seorang asisten dosen dan Andin, adik dari Maya yang menempati apartemen baru yang mereka sewa. Di apartemen tersebut, Andin terus-terusan diganggu Pocong serta banyaknya terjadi kejadian-kejadian aneh.

Plot

Film ini diawali dengan adegan pemerkosaan terhadap seorang gadis. Si pemerkosa yang telah menghajar si gadis memocongkannya dan menguburnya hidup-hidup. Belum juga menguburkan seorang, seseorang yang membela si gadis datang dan menghajarnya, tetapi si pemerkosa turut membunuhnya.
Empat tahun kemudian. Seorang asisten dosen bernama Maya (Revalina S. Temat) memutuskan untuk pindah kesebuah apartemen yang berharga murah bersama adiknya yang bersikap acuh, Andin (Risty Tagor) yang usia pendidikannya baru sampai 3 SMA. Penyebab kerenggangan mereka adalah kematian orang tua mereka dan pertunangan Maya dengan Adam (Ringgo Agus Rahman). Di apartemennya, banyak kejanggalan, seperti kemisteriusan sikap pengurus apartemen yang bernama Slamet, jadwal pemadaman listrik bergilir setiap jam 3, bau asap menusuk dan sepinya apartemen.
Situasi mulai berubah mencekam saat Andin mulai dihantui pocong di apartemennya. Maya yang menduga bahwa Andin hanya mabuk berat dan depresi tidak mempercayainya, namun keesokan harinya pocong kembali menghantui hingga Andin menjadi depresi berat. Terdorong untuk menolong adiknya, ia meminta bantuan seorang paranormal utnuk membantunya. Paranormal tersebut mengatakan bahwa pocong hadir kepada orang yang akan mendapat bahaya dengan tujuan untuk memperingatinya, dan ada kekuatan jahat yang mengancam nyawa Maya dan adiknya. Dan dalam tujuan menyelamatkan Andin, Maya dibuka mata batinnya oleh si paranormal, yang membuat ia bisa melihat makhluk halus. Terorpun kini beralih kepada Maya, lewat riset dosennya (Henidar Amroe), Maya mengetahui bahwa pocong pertama kali digunakan sebagai pengekang akan jiwa yang seharusnya bebas dari jasadnya, dan hal itulah yang membuat jiwa yang belum terbebas memberitahu tanda-tanda musibah yang berada di alam roh ke dunia ini.
Saat Maya sedang mandi, ia menemukan seragam sekolah Andin yang berlumur darah dan dipinggir bajunya ada badge nama sekolahnya. Andin menyangkal bahwa baju sekolahnya ditempelkan badge karena sistem tersebut berakhir 4 tahun yang lalu. Maya mendatangi sekolah dan mendapat informasi tentang seorang murid bernama Rahma yang meninggal secara tidak wajar akibat kebakaran di rumahnya sendiri. Sang kakak, Wisnu, adalah satu-satunya orang yang berhasil selamat dari kebakaran tersebut. Maka Maya mendatangi alamat Rahma dan menanyakan orang yang pernah berkaitan dengan keluarga Pak Sugeng. Oleh seorang mantan pekerjanya, diceritakan Pak Sugeng dan keluarga sangat baik, dan saat itu, ia menceritakan juga tentang keberadaan Wisnu yang kini terakhir didengar tengah mencari seseorang bernama Rustam, seorang pekerja yang dendam karena dipecat dan memalas dendam dengan membakar rumah majikannya sendiri.
Maya kemudain diberikan foto keluarga Pak Sugeng, menunjukkan, Wisnu tampak sama seperti wajah tetangga Maya dan Andin di apartemen mereka. Juga wajah Pak Sugeng, sama persis dengan wajah Pak Slamet si pengurus apartemen. Apalagi di tambah dakta bahwa kebakaran rumahnya terjadi jam 3 sore, menandakan bahwa Pak Sugeng menghantui apartemen tersebut. Lalu Maya memacu mobilnya ke apartemen dan menyadari bahwa Andin hilang. Lalu, Maya menuruni tangga darurat dengan mematok sebuah pintu berlabel "8 M" dari lantainya, kemudian saat ia menuruni tangga, tulisan tersebut masih berada di lantai di bawahnya tanpa henti. Maya yang putus asa terperangkap dalam kegelapan dan menyadari dirinya tengah berada di hutan.
Maya mencari Wisnu yang diketahuinya, ternyata sudah meninggal di hutan tersebut, Maya menyadarkannya untuk tidak menyalahkan siapa-siapa lagi atas kematian adiknya karena semua itu tidak salah siapapun. Adegan pemerkosaan pada awal film adalah titik puncak dari pemerkosaan Rahma, dan arwah Wisnu menuntut balas atas kematian adiknya. Kemudian Maya mendatangi Andin yang sudah dikafani dan membebaskannya, kemudian Adam datang, memberitahu bahwa lokasi hutan itu semestinya adalah apartemen, mengartikan bahwa selama ini apartemen itu adalah bentuk ilusi pikiran dan arwah Wisnu, yang menggunakan ayahnya sendiri sebagai penjaga apartemen.
Kemudian di akhir film ketika Maya, Adam, dan Andin keluar dari hutan, mata Wisnu masih menanar menatap mereka

http://id.wikipedia.org/wiki/Pocong_2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar